4 Artis Yang Bermasalah Dengan Endorsement

Spread the love

Tidak semua kerjasama antara artis dan brand berjalan lancar. Beberapa kasus kontroversial muncul ketika ada masalah dengan endorsement. Inilah empat artis yang pernah bermasalah dengan endorsement dan cara mereka menanggapi:

Nagita Slavina dan Pearlbeautys

Kasus: Pada bulan Maret 2023, perusahaan kosmetik Pearlbeautys mengaku telah membayar Nagita Slavina sejumlah 35 juta untuk endorse produk mereka. Namun, iklan yang di-endorse tidak kunjung tampil di media sosial Nagita selama kurang lebih 7 bulan.

Klarifikasi: Belum ada informasi lebih lanjut mengenai respons dari Nagita Slavina terkait masalah ini.

Shandy Aulia dan Endorsement yang Tertunda

Kasus: Shandy Aulia menghadapi kendala dengan endorsement karena pihak manajemennya dianggap lambat dalam melakukan pembayaran. Akibatnya, iklan tersebut tidak tampil di akun media sosial Shandy Aulia.

Klarifikasi: Shandy belum memberikan tanggapan resmi terkait kasus tersebut.

Rachel Vennya dan Batik Trusmi

Kasus: Pemilik Batik Trusmi kecewa karena barang endorsement yang diberikan kepada Rachel Vennya hanya di-review namun tidak digunakan olehnya.

Klarifikasi: Rachel Vennya memberikan klarifikasi bahwa dalam peraturan endorsement kepada pihaknya, klien memang tidak dapat memberikan request tertentu. Oleh karena itu, Rachel merasa bahwa ia sudah melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai endorser.

Tasyi Athasyia dan @itsgitcha

Kasus: Pada tahun 2021, akun @itsgitcha mengungkapkan kekecewaannya karena tidak ada pemberitahuan mengenai pengunduran endorsement makanan dari Tasyi Athasyia.

Klarifikasi: Dua tahun setelah kasus itu terjadi, Tasyi meminta maaf dan memberi klarifikasi bahwa pengunduran endorsement tersebut terjadi karena dia sedang dalam program diet.

Kerjasama antara artis dan brand memang kerap kali menghadirkan kontroversi. Penting bagi keduanya untuk selalu menjalin komunikasi yang baik dan transparan agar dapat meminimalisir kesalahpahaman. Adanya klarifikasi dari artis juga dapat membantu masyarakat memahami situasi yang sebenarnya terjadi.

Tips agar Kerjasama Endorsement Berjalan Lancar

Sebuah endorsement membutuhkan kerjasama yang baik antara brand dan endorser untuk mencapai hasil yang optimal. Dengan kasus-kasus di atas sebagai contoh, mari kita telusuri beberapa tips yang bisa diaplikasikan untuk memastikan kerjasama endorsement berjalan lancar:

Komunikasi yang Jelas dan Terbuka

Penting bagi kedua pihak untuk memiliki kesepakatan yang jelas sejak awal. Diskusikan ekspektasi, batasan, dan semua hal terkait endorse agar tidak ada kesalahpahaman di kemudian hari.

Penyusunan Kontrak yang Detail

Sebuah kontrak yang jelas dan detail dapat membantu mencegah konflik. Pastikan semua poin, seperti jangka waktu, metode pembayaran, dan kewajiban masing-masing pihak, tertulis dengan jelas dalam kontrak.

Pemahaman Tentang Produk atau Brand

Sebelum mendapatkan endorsement, endorser harus memahami dengan baik tentang produk atau brand yang akan di-endorse. Hal ini akan membantu dalam mempresentasikan produk dengan lebih autentik kepada audiens.

Ketersediaan Pihak Manajeme

Terkadang, masalah bisa muncul dari pihak manajemen yang kurang responsif. Oleh karena itu, manajemen harus selalu tersedia untuk menangani segala bentuk komunikasi antara brand dan endorser.

Tanggapan Cepat atas Masalah

Apabila ada masalah atau kesalahpahaman yang muncul, penting bagi kedua pihak untuk segera merespons dan mencari solusi. Jangan biarkan masalah menggantung tanpa penyelesaian.

Integritas dan Kejujuran

Baik brand maupun endorser harus beroperasi dengan integritas. Jika endorser merasa tidak bisa memenuhi kewajibannya karena alasan tertentu, seperti program diet atau komitmen lain, informasikan kepada brand secepat mungkin.

Feedback dan Evaluasi

Setelah kerjasama selesai, baiknya kedua pihak saling memberikan feedback. Ini membantu untuk perbaikan di masa depan dan memastikan kerjasama selanjutnya berjalan lebih baik.